Halaman

Selamat Membaca dan Terimakasih Telah Berkunjung . Datang Lagi DiLain Waktu . Salam Akatsuki :)

Kamis, 19 April 2012

Cerpen Undaa :)


Kembalikan Senyumku Yang Manis Seperti Dulu
Oleh: Rizki Agustina
Awan mendung masih menyelimuti mentari pagi ini, udaranya begitu sejuk. Enggan sekali rasanya bila aku harus cepat-cepat meninggalkan pulau kapuk ku yang tercinta ini. Sepertinya hari ini cuacanya sedang tidak begitu baik yah, dan kelihatanya akan turun hujan. Cuaca hari ini ba mendeskripsikan perasaanku hari ini, ada rasa sepi, sunyi dan kesedihan yang mendalam membara dihatiku. Tuhan, tolong kembalikan senyumku yang manis seperti dulu. Senyum manisku yang ada beribu bahagia disana, bukan senyum manis dengan beribu kesedihan seperti sekarang.
“Tok...tok..tok.. nda ayo bangun, udah jam berapa ini”, suara mama terdengar dari balik pintu  kamarku yang selalu setia membangunkanku untuk bersiap pergi ke sekolah. “Iya ma, ini udah bangun kok”, jawab ku sambil berusaha membukakan mataku. Setelah membereskan tempat tidurku aku lekas mengunjungi kamar mandi untuk mandi. Padahal aku masih ingin bertemu dengannya di dream world ku tapi ternyata alarrm mama udah ngebangunin aku, keluh ku. Dia adalah malaikat hatiku, namanya Gildra. Dulu dia adalah kekasihku. Dia adalah kekasih terbaik yang pernah aku miliki. Tetapi itu hanya dulu, sekarang dia hanya menjadi bayangan semu yang tak akan pernah aku miliki kembali :’)
Aku masih ingat kejadian itu, tiba-tiba “ting tong” bel dirumah ku berbunyi. “Iya sebentar ya” jawabku yang sedang sendirian dirumah. “Assalamualaikum sayang”, sepertinya suara malaikat hatiku terdengar dari balik pintu. “Walaikumsalam” menjawab salam dan bergegas membukakan pintu. Ternyata itu memang dia, malaikatku yang sudah berpakaian rapi datang dengan membawakan sebatang coklat kesukaanku. “Hmm, tumben datang kesini? Kok gak bilang dulu sih dra?” tanyaku padanya. “Gapapa dong nda, kejutan gitu. Kita jalan yokk?” katanya padaku.
Aku segera mempersilahkannya masuk kedalam sembari ia menungguku bersiap-siap mengganti pakaianku untuk pergi bersamanya. Setelah siap kami pun pergi jalan-jalan kesetiap tempat yang biasa kami kunjungi. Kami juga datang ke SMP loh tempat dimana dia pertama kali menyatakan cintanya padaku dan hari itu adalah tanggal 7 Februari 2010, aku masih ingat sekali. Hampir dua tahun sudah kami menjalani hubungan ini, tapi aku masih tetap menyayanginya sepertinya begitu juga dengan Gildra. Dia selalu berkata “Kamu Cuma buat aku ya dan aku juga Cuma buat kamu” tapi nyatanya sekarang nggak yah..
Mentari mulai bersembunyi dibalik awan dan mulai berganti tempat dengan bulan. Gildra mengatarkan ku pulang kerumah. Sesampainya dirumah ternyata mama sudah menungguku didepan rumah dan Gildra berpamitan untuk langsung pulang. Mama dan papaku sudah mengenal Gildra dengan baik, begitu pula dengan orang tua Gildra. Bahkan orang tua kami pun sudah saling kenal, mereka memang teman bisnis dikantornya dan telah lama berteman.
“trett..trett..” suara getar dari Hpku tanda ada Sms masuk yang kuletakkan diatas meja. Segera ku buka sms itu dan ternyata hatiku benar, itu adalah sms dari malaikat hatiku tersayang. “Nda sayang, dra capek banget nih. Mau bobo’ dulu yah nanti dra sms lagi kalau kebangun. Jgn lupa makan, ga bole bobo’ malem jg. GN yah sayangku, have a nice dream” begitu bunyi sms dari dia. Aku pun membalas smsnya dengan sedikit rasa kecewa dihati. Tapi memang benar, mungkin dia lelah karena udah seharian nemenin aku.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 tapi tetap tak ada sms yang datang dan Hpku tetap diam tanpa kata. Aku pun memutuskan untuk tidur, sebelumnya aku menyempatkan untuk mengirim sms ucapan sayang untuk Gildra.
Keesokan harinya aku kembali dibangunkan oleh suara alarm kesayanganku itu yaitu mamaku, hehe. “Iya mama cantik nda udah bangun nih” jawabku. Setelah itu seperti biasanya aku merapikan tempat tidurku dan kemudian pergi mandi. Setelah siap untuk berangkat kesekolah aku sarapan terlebih dahulu sembari menunggu papa yang sudah bersiap untuk mengantarku kesekolah.
Sesampainya disekolah ternyata Gildra telah menungguku didepan pintu gerbang sekolah. Sungguh, begitu senangnya hatiku pagi-pagi begini malaikat hatiku sudah menjemputku didepan pintu gerbang sekolah, hihii. Ketika sampai dilobby sekolah kami pergi menuju kelas kami masing-masing. Yah, kelas kami memang berbeda Gildra kelas X.a dan aku sendiri kelas X.b jadi kami harus berpisah menuju kelas masing-masing deh..
“Hey, Alunda Varadiah Cantika” sapa sahabat-sahabatku ketika aku memasuki kelas. “Hallo juga sahabat-sahabatku yang cantik” sapa ku juga pada mereka semua.
“tettt..tettt..” bunyi bel sekolah tanda pelajaran harus segera dimulai.
Aku dan sahabat-sahabatku pun memulai pelajaran dengan baik sampai bel pulang sekolah pun berbunyi. Hari itu pun aku pulang kerumah bersama malaikat hatiku.
Sekarang adalah akhir bulan Februari tepatnya tanggal 29 Februari 2012. Hari ini tak ada kabar apa pun darinya, tak ada satu pun sms dan panggilan darinya. Bahkan sudah beberapa hari ini dia tampak begitu menjauh dariku ketika bartemu disekolah. Dan tanpa aku sadari dia mulai berubah. Hatiku mulai kacau dan perasaanku pun mulai tak karuan.
Tepat pukul 16.00 Hpku berbunyi tanda ada sms masuk. Aku pun bergegas untuk membukanya dan berharap itu adalah sms darinya serta tidak membuat hatiku kecewa. Ya, memang benar itu sms darinya malaikat hatiku tapi kali ini yang ku dapat bukan kata-kata romantis darinya tapi kali ini adalah sms penuh luka yang membekas dihati sampai saat ini. Isi dari sms itu tidak banyak hanya ada tiga kata disana yaitu “nda kita putus.”
Aku bisa terima keputusan yang diambil Gildra dengan baik. Tetapi sakit hati itu mulai terasa kembali ketika aku bertemu dengannya disekolah, dia begitu angkuh dan seakan-akan tak pernah mengenalku. Dia bukan Gildra yang aku kenal, dia begitu berbeda. Aku sudah tak tahan dengan rasa sakit ini, rasanya aku ingin cepat pergi dari dunia yang begitu kejam ini.
Tuhan aku ingin punya mesin waktu, agar aku bisa kembali kewaktu itu saat dimana kami bahagia bersama. Aku begitu mengharapkannya untuk kembali padaku, aku terus menuggunya. Tapi keputusanku ini bukan memberikan bahagia untukku, malah memunculkan beribu rasa sakit dan kecewa dihati. Ternyata dia memutuskanku karena ada wanita lain. Tapi apa daya, rasa sayang untuknya masih tetap ada dan aku tetap berniat untuk menjaga hati ini untuknya. Aku ingin ia tahu bahwa disini ada aku yang selalu ada untuknya. Yang aku ingin hanya satu, hanya agar ia mengembalikan senyum manisku itu kembali, Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog